Berita

Unjuk Kebolehan Divisi Tari Sadaya Unikom

BANDUNG, UNIKOM- Bertempat di Auditorium Miracle Unikom, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Saung Budaya (Sadaya) mengadakan 'Evaluasi Divisi Tari Sadaya Unikom 2017', dengan mengusung tema ‘Ibing Sunda’ yang bermakna menari. Menurut Indra Rianto selaku Ketua Pelaksana, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap penampilan anggota Divisi Tari Sadaya Unikom dalam rangka aktualisasi dengan harapan bisa membangun dan mengembangkan divisi tersebut agar lebih baik dari sebelumnya. "…mugia acara ieu oge bisa ngenalkeun kesenian tradisional salah sahijina nyaeta tarian tradisional sunda (semoga acara ini bisa memperkenalkan kesenian tradisional salah satunya yaitu tarian tradisional sunda),' tutur Indra.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua Sadaya Unikom, M. Tirta Kamandanu, bahwa pada dasarnya Divisi Tari Sadaya Unikom telah cukup banyak menguasai beberapa tarian tradisional khususnya tarian sunda. Sehingga momentum ini menjadi ajang yang tepat untuk mengapresiasi mereka melalui penampilan bakat dan kebolehan yang ditunjukannya. “Kami sangat berterimakasih atas kehadiran rekan-rekan yang telah mengapersiasi kesenian dan budaya Indonesia. Dengan adanya kegiatan ini, semoga rekan-rekan lebih mengenal Sadaya Unikom khususnya kemampuan anggota kami di Divisi Tari,” ujar Tirta.

Setelah resmi dibuka oleh Dosen Pembina Kemahasiswaan Sadaya Unikom, Soni Mulyawan Setiana, M.Pd, acara yang digelar pada Kamis (14/9) pukul 14.30 WIB menampilkan total tujuh jenis tarian Sunda, diantaranya: 1) Tari Merak; 2) Tari Mojang Priangan; 3) Tari Sonteng; 4) Tari Sancang Gugat; 5) Tari Sampurasun; 6) Tari Rampak Kendang; dan 7) Tari Topeng Klana, yang ditampilkan secara bergantian oleh anggota Divisi Tari. Bahkan Sadaya Unikom pun mengemas acaranya dengan apik karena turut menjelaskan histori dan nilai folosofi dari masing-masing tarian yang dipersembahkannya.

Misalnya Tari Merak, tarian ini umumnya ditampilkan sebagai persembahan untuk tamu yang hadir dalam acara resepsi pernikahan, penyambutan tamu agung, serta sarana memperkenalkan budaya Indonesia dalam lingkup internasional. Tari merak menggambarkan keceriaan dan keanggunan seekor merak yang diimplementasikan dari kehidupan burung merak tersebut. Adapun tari mojang priangan merupakan salah satu identitas sunda yang kerap ditampilkan dalam berbagai perhelatan adat. Untuk mampu menarikan tari mojang dengan sempurna, maka seorang penari harus menguasai beberapa gerakan yaitu gerakan bukaan, pencugan, gala, dan minci.

Menutup acara tersebut, Sadaya Unikom mengharapkan agar rekan-rekan Civitas Akademika Unikom yang telah hadir dapat memberikan penilaiannya atas penampilan Divisi Tari Sadaya Unikom melalui angket penilaian yang telah diberikan di awal acara. Semoga hal tersebut dapat menambah semangat Sadaya Unikom khususnya Divisi Tari untuk terus berlatih dan mengembangkan kemampuannya. (Direktorat Hms & Pro)