Berita

Diskusi Online: Upaya BEM Unikom dalam Analisis Gender dan Transformasi Sosial bagi Mahasiswa

BANDUNG, UNIKOM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unikom melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan menjadi satu bentuk upaya pemanfaatan organisasi dalam mengimplementasikan ilmu dengan adanya kegiatan positif yang bertujuan untuk meningkatkan peranan perempuan guna kesadaran sosial akan pentingnya seks dan gender. Menilik hal tersebut, melalui Diskusi Online pada Selasa, 21 April 2020 dimana bertepatan dengan Hari Kartini, kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 96 peserta baik perempuan maupun laki-laki.

Diselenggarakan secara online melalui Group Whatsapp, diskusi tersebut menghadirkan Vivi Tamia S.Sos., selaku salahsatu kalangan aktivis dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kab. Bandung. Materi yang disampaikan dalam kesempatan tersebut yakni membahas mengenai Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Sebelum memasuki agenda inti, diskusi tersebut dipandu oleh Moderator sebagai pembuka acara yang sekaligus mengarahkan berjalannya acara, selanjutnya pemateri menyampaikan materinya melalui Voice Note atau berupa teks, dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dimana peserta dipersilahkan secara langsung menyampaikan pertanyaan melalui chat.

Menteri Pemberdayaan Perempuan BEM Unikom, Alda Rezma Dwi Cantika menyampaikan “Tujuan diadakannya kegiatan ini tentu untuk lebih meningkatkan pengetahuan, ilmu, dan peranan sebagai kaum intelektual dalam berbagai aspek permasalahan serta persepsi keliru yang selama ini masyarakat ketahui mengenai Seks dan Gender. Dengan kajian ini, masyarakat atau mahasiswa jadi bisa lebih mengerti pemahaman dasar dari seks dan gender.” ujarnya.

Sementara itu, Archy Renaldy Pratama Nugraha selaku Presiden Mahasiswa BEM Unikom berharap “Melalui kegiatan ini diharapkan para audiens dapat memahami pentingnya pengetahuan tentang Analisis Gender dan Transformasi Sosial, ditambah memahami secara holistik peranan mahasiswa sebagai kaum intelektual dalam persoalan ditengah masyarakat yang saat ini masih terciptanya isu gender menjadi salahsatu faktor tantangan transformasi sosial termasuk memberikan gagasan stimulus seperti nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat atau proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial termasuk di era pandemik Covid-19.” jelasnya. (Direktorat Hms & Pro)