Berita

Harmoni Budaya 2018: Lestarikan Kesenian Tradisional Nusantara

BANDUNG, UNIKOM- Menginjak usia satu dekade, UKM Saung Budaya atau lebih dikenal Sadaya Unikom semakin membangun atmosfer untuk membangkitkan kesenian tradisional nusantara melalui sebuah pagelaran yang dikemas apik bertajuk ‘Harmoni Budaya’. Mengusung tema ‘Rembaka Gunita’, pagelaran tersebut digelar di Teater Tertutup Dago Tea House Bandung, pada Sabtu (30/6) dengan melibatkan ± 700 orang sebagai penonton, tamu undangan, hingga personel Sadaya yang memberikan penampilan terbaiknya.

Gelaran Harmoni Budaya yang berlangsung sejak pukul 16.00-22.00 WIB merupakan agenda rutin tahunan Sadaya Unikom berkenaan dengan ‘Milangkala Sadaya ke-10’. Milangkala yang berarti ulang tahun, diperingati oleh Sadaya dengan mempersembahkan kesenian tradisional nusantara, diantaranya: 1) Angklung; 2) Perkusi; 3) Gamelan; 4) Tari Tradisional; dan 5) Rampak Kendang. Menurut Arief Septiyan selaku Ketua Pelaksana, pihaknya berharap besar bahwa kegiatan ini menjadi ajang untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya Indonesa kepada masyarakat sekaligus menunjukan eksistensi budaya tradisional yang memiliki keistimewaan tersendiri bahkan bisa bersinergi dengan budaya modern atau budaya zaman now

Sejak tahun 2009, Sadaya Unikom telah menggagas Harmoni Budaya dan setiap tahunnya selalu menarik animo positif dari berbagai kalangan karena penyajiannya yang kreatif dan inovatif. Seperti halnya tahun ini, “…kegiatan ini masih berhubungan dengan Harmoni Budaya di tahun sebelumnya yang mengusung tema ‘Dlajah Nuswa’ dan merupakan sekuel dari kegiatan tersebut, namun yang membedakannya yaitu dari segi alur cerita serta konsep penampilan setiap divisi yang juga diselingi longser,” jelas Arief.

Keberhasilan Sadaya Unikom dalam menghipnotis ratusan pasang mata melalui pertunjukan yang sarat pesan dan makna, merupakan buah dari kerja keras yang selama ini telah dipersiapkan dengan matang. Kesuksesannya pun berkat dukungan dari berbagai pihak, diantaranya segenap Civitas Akademika Unikom, lingkungan seni sunda dan UKM kesenian di Bandung yang turut hadir sebagai tamu undangan, serta pihak-pihak yang telah mendukung kegiatan ini.  

Gelaran Harmoni Budaya semakin meriah dengan adanya bazzar yang memadati area Dago Tea House Bandung. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat Indonesia khususnya kalangan generasi muda bisa lebih menghargai kesenian tradisional dan bersama-sama untuk melestarikan warisan bangsa tersebut. (Direktorat Hms & Pro)