Berita

KSI Bandung: Mengenal Lebih Budaya Korea Melalui “Korean Culture Zone”

BANDUNG, UNIKOM -- Memasuki 3 (tiga) bulan berdirinya King Sejong Institute (KSI) Bandung sejak bulan Agustus 2019 sebagai pusat pelatihan Bahasa dan Budaya Korea yang dikelola oleh Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung, dimana berkerjasama dengan Yongsan University Korea di bawah King Sejong Institute Foundation Korea, KSI Bandung kembali menunjukan eksistensinya untuk terus mengenalkan Bahasa dan Budaya Korea dari berbagai kegiatan yang dilakukan kepada masyarakat di Jawa Barat khsusunya di Kota Bandung.

Setelah kegiatan Hangeul Day yang dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2019 lalu, menutup bulan November 2019 KSI Bandung yang bekerjasama dengan Universitas Komputer Indonesia menggelar kegiatan Korean Culture Zone pada hari Sabtu (30/11/2019) di Student Center lantai 5 Kampus 4 Unikom, dimana kegiatan ini merupakan kegiatan besar KSI yang diikuti lebih dari 100 orang peserta yang berpartisipasi dari Mahasiswa Unikom dan peserta Umum.

Menurut pengajar KSI Bandung Song Minha, Mengatakan bahwa “…acara ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang lebih dekat dengan para peserta melalui berbagai macam permainan tradisional korea.” ujar Minha. Melalui kegiatan Korean Culture Zone titik fokus ditujukan pada pengenalan permainan tradisional korea, dimana para peserta diajak untuk ikut bermain dalam beberapa permainan diantaranya Takjichigi, Yutnori, Jegichagi, Lomba Sumpit, dan Cari Kata Hangeul yang dikemas apik dan menarik. Selain itu para peserta juga dikenalkan tato tradisional korea yaitu Hangeul tatoo dan tari topeng korea.

Lee Jiyong selaku pengajar KSI Bandung juga menambahkan bahwa di setiap negara, permainan tradisional mengandung sejarah dan budaya negaranya. Seperti halnya di Korea, sektor pertanian telah berkembang sejak zaman kuno, karena korea memiliki empat musim, dimana pada saat musim dingin tidak ada kegiatan pertanian, maka pada saat itu masyarakat jadi lebih banyak mempunyai waktu luang. Permainan Yutnori yang diadakan pada saat "Korean Culture Zone" ini adalah permainan tradisional yang sering dimainkan oleh masyarakat Korea, tambahnya.

Antusias positif ditunjukan oleh pata peserta yang menjadikan kegiatan ini lebih meriah. Putrie Oktaviani, SE., selaku Staf Administrasi KSI Bandung berharap “Melalui kegiatan ini para peserta yang hadir dapat mengenali budaya-budaya Korea khususnya pada permainan-permainan tradisional yang sudah disiapkan oleh tim KSI Bandung, sehingga di kegiatan-kegiatan selanjutnya dapat menarik animo peserta yang lebih tinggi di berbagai wilayah Jawa Barat.” Ujar Putri (Direktorat Hms & Pro)