Berita

Seminar Ramadhan: Menilik Hubungan Sains dengan Agama

BANDUNG, UNIKOM- Panitia Program Ramadhan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Unikom 2018 (PRA-FTIK 2018) yang dipimpin oleh Dr. Wendi Zarman, M.Si, juga sebagai Ketua Program Studi Teknik Komputer Unikom, mengadakan Seminar Ramadhan dengan tema “Islam dan Saintek: Tinjauan Filosofis dan Sejarah”. Kegiatan yang berlangsung di Ruang L.018 Smart Building Unikom, Senin (30/5) pukul 09.00 WIB, dihadiri oleh jajaran dosen di Lingkungan FTIK secara khusus serta para dosen dari berbagai program studi secara umum yang turut berpartisipasi dalam seminar tersebut.

Melalui sambutan pembukanya, Wendi menuturkan bahwa kegiatan kali pertama yang diadakan PRA-FTIK 2018 bertujuan untuk menyemarakkan bulan Ramadhan salah satunya dengan kajian ilmu. Kendati demikian, PRA-FTIK Unikom pun sebelumnya telah rutin mengisi bulan Ramadhan dengan berbagai agenda bermanfaat yakni pengajian dosen yang sampai saat ini masih berlangsung. “Seminar Ramadhan merupakan kegiatan yang baru dilaksanakan tahun ini, sebagai usulan dari beberapa dosen di FTIK Unikom sehingga diharapkan kedepannya bisa terselenggara rutin setiap bulan Ramadhan di FTIK Unikom,” tuturnya.

Kegiatan yang juga diikuti oleh perwakilan Himpunan Mahasiswa di lingkungan FTIK Unikom, menghadirkan dua pembicara kompeten untuk membagikan wawasan keislaman kepada para peserta yang dipandu oleh moderator M. Aria Rajasa, S.T.,M.T. Pembicara pertama yakni Syamsuddin Arief, Ph.D, merupakan alumnus Pesantren Gontor peraih gelar dua doktor dari Malaysia dan Jerman. Beliau yang menguasai beberapa bahasa asing (Inggris, Arab, Jerman, Perancis, Latin, Greek) pun berkesempatan menjadi peneliti di Oxford Inggris dan beberapa tahun mengajar di Malaysia.

Berbekal segudang ilmu dan pengalamannya, Syamsuddin memaparkan materi terkait “Islam dan Saintek: Gagasan, Kritik, dan Pendekatan”. Dalam kesempatan ini, beliau mengajak para peserta untuk menilik kembali hubungan sains dengan agama sekaligus mengulas berbagai tanggapan positif maupun kritis serta menawarkan rumusan agenda islamisasi yang penting untuk dipertimbangkan oleh para sarjana dan peneliti di tingkat perguruan tinggi. Syamsuddin berpendapat bahwa tidak sedikit masyarakat yang masih gagap jika ditanya mengenai hubungan sains dengan agama hingga mengenai sains islami dan seputar islamisasi.

Usai pemaparan materi pertama, dilanjutkan pada pembicara kedua yakni Usep M. Ishaq, Ph.D selaku Dosen Program Studi Teknik Komputer Unikom. Melalui materi “Sejarah Sains Islam dan urgensinya bagi Ilmuwan Muslim”, beliau menjelaskan mengenai sains islam hingga sejarah sains di dunia islam. Berbagai informasi yang disampaikan dalam kegiatan ini, tentunya memberikan impuls positif bagi para peserta sehingga diharapkan ada hikmah yang bisa dipetik serta mampu memberikan pencerahan yang bermanfaat untuk kehidupan sehati-hari. (Direktorat Hms & Pro)