Berita

Studium Generale Membuka Gelaran Kongres Mahasiswa IX Unikom

BANDUNG, UNIKOM– Membuka kegiatan Kongres Mahasiswa IX Universitas Komputer Indonesia (Unikom) yang digagas oleh Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Unikom, diawali dengan ‘Studium Generale’ di Auditorium Lantai 17 Smart Building Unikom, Rabu (13/11/2019). Lebih dari 200 mahasiswa dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), perwakilan Himpunan Mahasiswa (Hima), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan mahasiswa umum di lingkungan Unikom, berpartisipasi dalam kegiatan yang mengusung tema ‘Rekonstruksi Demokrasi dan Penerapan Nilai-Nilai Konstitusional Organisasi Kemahasiswaan Demi Terciptanya Sinergitas Antar Elemen Kampus di Unikom'.

Kongres mahasiswa adalah agenda rutin tahunan MPM Unikom di akhir masa kepengurusan. Menurut Sdr. Muhammad Ariandi selaku Ketua MPM Unikom, tahun ini pihaknya mengusung konsep berbeda dari pelaksanaan kongres sebelumnya yakni mengawali dengan studium generale. “…menyikapi situasi dan kondisi bangsa saat ini, maka peran pemuda khususunya mahasiswa sebagai agent of change dan social control diperlukan menjaga keuntungan bangsa, sehingga adanya pembekalan ilmu melalui studium generale ini sangat penting untuk menciptakan pemuda dengan karakteristik yang mengedepankan intelektualitasnya,” ujarnya.

Secara resmi, studium generale dibuka oleh Kepala UPTD TIKP Dinas Pendidikan Jawa Barat, Hendra Kusuma Sumantri, S.Si.,M.T, mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Bagi Hendra, saat ini ekses negatif semakin banyak bermunculan seiring dengan perkembangan teknologi, sehingga generasi muda perlu dibentengi dengan konsepsi-konsepsi yang dapat mencegah dampak tersebut. Seperti halnya kegiatan ini dapat memperluas cara pandang dan berpikir mahasiswa.

Selain membuka kegiatan, Hendra pun menjadi salah satu pembicara studium generale bersama dengan Dirbinmas Polda Jawa Barat, Pol. Badya Wijaya, S.H.,M.H, dan Ketua KNPI Jawa Barat (Creative Labs Founder Yayasan Kami Untuk Generasi) Erwin Moron. Melalui kesempatan tersebut, Erwin sedikitnya menggambarkan rencana KNPI Jabar di tahun 2020 mendatang salah satunya membahas proyek bersama dengan para Ketua BEM di Jawa Barat dalam upaya memajukan kreativitas pemuda Jawa Barat. Sementara Pol. Badya berbicara tentang keberagaman di Indonesia khususnya Jawa Barat yang tidak menjadikan sebuah hambatan dalam upaya terciptanya kedamaian. Adapun Hendra lebih banyak mengulas tentang Knowlege Era di masa kini.

Selain diikuti mahasiswa, studium generale juga dihadiri oleh Dewan Kehormatan Etika Universitas, Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, S.E.,Ms.Ak, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E.,M.Si, Wakil Rektor Bidang Administrasi, Keuangan dan Kepegawaian, Prof. Dr. H. Maman Kusman, S.E.,MBA, jajaran Dekan dan Direktur di lingkungan Unikom.

Mewakili Rektor Unikom, Umi memberikan apresiasinya secara khusus kepada MPM Unikom atas terselenggaranya kegiatan ini. Bagi Umi, sinergitas sangat diperlukan baik antar sesama organisasi kemahasiswaan maupun dengan jajaran pimpinan dan bidang kerja di lingkungan Unikom. “…pada dasarnya tugas utama mahasiswa adalah belajar, tetapi harus di dukung dengan kemampuan dan pengalaman berorganisasi sebelum terjun di masyarakat, hal ini sejalan dengan program Unikom khususnya dalam pemberian beasiswa salah satunya dilihat berdasarkan keaktifan berorganisasi,” tutur Umi.

Usai gelaran studium generale, agenda berlanjut pada pelaksanaan kongres sidang pleno I yang dipimpin oleh presidium sementara yaitu Presidium 1, Muhammad Ariandi, Presidium 2, Jeremia Welly Juniro, dan Presidium 3, Arrum Martian (Sastra Jepang) dengan pembahasan agenda kongres dan tata tertib kongres, dilanjutkan dengan pemilihan presidium tetap. Menutup kegiatan di hari tersebut, ditetapkan presidium baru yaitu Presidium 1, Tomi Fajar Pratama, Presidium 2, M. Fuad Salam, dan Presidium 3, Khairunnisa Fauzia.

Menurut Sdri. Dina Sri W selaku Ketua Pelaksana, kegiatan kongres menjadi forum musyawarah mahasiswa sebagai wadah pengambilan keputusan tertinggi di Unikom, dimana MPM Unikom diberikan kepercayaan untuk mengkaji aturan di dalamnya yang terbagi atas Sidang Pleno I-Sidang Pleno IV, Sertijab BEM, hingga Sidang Paripurna. Dina berharap besar setelah dilaksanakannya kongres mahasiswa terjadi rekonstruksi demokrasi organisasi mahasiswa di Unikom yang mampu mengimplementasikan sinergitas di dalamnya. (Direktorat Hms & Pro)