Berita

Fakultas Sastra Unikom Lakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama Dengan Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung

BANDUNG, UNIKOM- Bertempat di Ruang Meeting Lantai 11 Smart Building Unikom, dilakukan penandatanganan ‘Nota Kesepahaman Bersama’ antara Dekan Fakultas Sastra Unikom, Prof. Dr. Hj. T. Fatimah Djajasudarma dengan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung, Dr. Setia Gumilar, M.Si, Proses penandatanganan yang berlangsung pada Rabu (24/1) pukul 10.00 WIB turut dihadiri Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Unikom, Prof. Dr. Hj. Aelina Surya, Dra, Ketua Program Studi dan dosen di lingkungan Fakultas Sastra Unikom, serta jajaran dekanat dan struktural Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung.

Kerjasama kali pertama yang terjalin antara Fakultas Sastra Unikom dengan UIN SGD Bandung, dimanfaatkan oleh kedua belah pihak untuk membahas beberapa ruang lingkup yang dikerjasamakan, antara lain: 1) Bidang Pengajaran; 2) Bidang Penelitian; 3) Bidang Pengabdian pada Masyarakat; 4) Bidang Kemahasiswaan; 6) Jurnal; dan 7) Seminar Bersama. Mewakili Fakultas Sastra, Asih Prihandini, S.S,M.Hum selaku Ketua Prodi Sastra Inggris Unikom menuturkan bahwa pihaknya telah membuat rancangan program kerja untuk Tahun Akademik 2018/2019 yang mencakup beberapa bidang tersebut. “…selain pengajaran dan pengabdian pada masyarakat, bidang jurnal menjadi salah satu fokus kami karena jurnal akan lebih berkualitas jika ada kerjasama dengan perguruan tinggi lain sebagai mitra,” jelasnya.

Beliau menambahkan, sebagai bentuk tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman tersebut, Fakultas Sastra Unikom khususnya Prodi Sastra Inggris telah mengimplementasikannya di bidang pengajaran, dimana Asih terlibat langsung menjadi salah satu Penguji Sidang Munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung yang digelar pada Kamis (22/2) dengan menguji empat mahasiswa yang tengah menempuh sidang skripsi. Tidak hanya Prodi Sastra Inggris, Prodi Sastra Jepang yang memiliki keterkaitan pada sisi humaniora pun bisa merealisasikan kerja sama tersebut lebih fokus pada bidang pengabdian masyarakat dan penelitian di sisi linguistik.

Melalui kerjasama tersebut, Asih mengharapkan agar kedepannya bisa dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di tingkat universitas, dan adanya kebijakan atau Standar Operasional Prosedur (SOP) tersendiri bagi implementasi kerjasama yang dibangun. (Direktorat Hms & Pro)