Berita

Mahasiswa Unikom Wakili Kota Bandung Dalam Gelaran Sarasehan Nasional SETJEN WANTANNAS Di Jakarta

BANDUNG, UNIKOM- Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Unikom, Firmansyah, menjadi satu-satunya mahasiswa yang direkomendasikan Komando Rayon Militer (Koramil 1808/Coblong) sesuai petunjuk Kodim 0618/BS Kota Bandung, untuk mewakili Kota Bandung dalam menghadiri undangan Setjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) pada gelaran “Sarasehan Nasional”. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari pada 10-11 Juli 2018 di Hotel JS Luwansa Jakarta, merupakan agenda kali pertama yang diadakan Setjen Wantannas sebagai bentuk pembelajaran terhadap resolusi konflik dan perdamaian Maluku dan Maluku Utara yang dikemas dalam bentuk diskusi bertajuk “Merawat Perdamaian, Belajar dari Rosolusi Konflik dan Damai di Maluku dan Maluku Utara untuk Indonesia yang bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur”.

Firmansyah menuturkan, dirinya hadir untuk mewakili seluruh mahasiswa di Kota Bandung melalui surat pemberitahuan resmi dari Kodim 0618/BS yang sudah disampaikan kepada Rektor Unikom, Assoc. Prof. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.T, pada Senin (9/7). Bertandang ke Jakarta, Firmansyah hadir bersama beberapa perwakilan lainnya yakni 3 tokoh agama, 2 tokoh pemuda, dan 3 tokoh masyarakat di Kota Bandung yang direkomendasikan Kodim 0618/BS Kota Bandung. Kesempatan tersebut tentunya menjadi satu pengalaman berharga bagi Firmansyah karena ia bisa menyimak diskusi secara langsung tentang berbagai cerita serta perjuangan tokoh perdamaian dan pihak yang berkonflik di Maluku maupun Maluku Utara.

Adapun para pemateri yang hadir dalam Sarasehan Nasional tersebut, diantaranya Drs. H. M. Jusuf Kalla (Wakil Preseiden Republik Indonesia), Prof. Salim Said (Guru Besar Ilmu Politik UNHAN dan Pengamat Militer), Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Wiranto, S.H (Menteri Koordinator Bidang Polhukam Republik Indonesia), Laksamana Madya TNI Dr. Didit Herdiawan Ashaf, M.P.A., M.B.A (Kasum TNI), perwakolan tokoh Maluku dan beberapa pemateri kompeten lainnya.

Berdasarkan laporan dari Setjen Wantannas (Letnan Jenderal Doni Monardo) sebanyak 1.000 peserta turut hadir dalam kegiatan tersebut untuk bersama-sama meningkatkan perdamaian Bangsa Indonesia dengan mempelajari resolusi konflik dan perdamaian di Maluku dan Maluku Utara. Dari 1.000 peserta yang hadir, 100 orang diantaranya merupakan masyarakat Maluku dan Maluku Utara, serta selebihnya perwakilan mahasiswa setiap Kodam Se-Indonesia, perwakilan TNI, perwakilan Duta Besar Negara Sahabat, dan masyarakat setiap Kodam. Bagi Firmansyah, gelaran teersebut telah memberikan kesan dan pengalaman yang mampu mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya karena terdiri dari berbagai suku, budaya, dan agama yang harus disatukan sebagai wujud menjaga Bhinneka Tunggal Ika dan Wujud Bela Negara. (Direktorat Hms & Pro)