Berita

PKM-KC “NETRANA” UNIKOM Lolos Pendanaan Dikti, Solusi Digital Bagi Tunanetra Dalam Program Dikti Saintek Berdampak

BANDUNG, UNIKOM — Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) adalah salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, di samping pendidikan dan penelitian. Dalam konteks Program Dikti Saintek Berdampak yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), pengabdian ini diarahkan untuk menghadirkan solusi nyata berbasis sains dan teknologi terhadap berbagai persoalan di masyarakat. Kali ini, Inovasi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) berhasil lolos pendanaan Kemdiktisaintek 2025 melalui proyek bertajuk “Netrana: Tongkat Teleskopik Berbasis AI dan IoT Terintegrasi Aplikasi Mobile untuk Deteksi Rintangan, Navigasi, dan Keamanan Tunanetra di Ruang Publik.”

Proyek “Netrana” menjadi jawaban konkret atas pentingnya kesetaraan gender dan perlindungan hak penyandang disabilitas, khususnya tunanetra. Nama Netrana sendiri berasal dari kata Netra yang berarti mata dalam bahasa Sanskerta, melambangkan fungsi vital tongkat tunanetra sebagai “mata kedua” dalam menavigasi dunia.

Dibimbing oleh Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom., M.T., dosen dari Program Studi Teknik Informatika, tim ini mengembangkan Netrana sebagai perangkat tongkat teleskopik cerdas yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan aplikasi mobile. Tim penggagas inovasi ini terdiri dari mahasiswa-mahasiswa Program Studi Teknik Informatika dan Sistem Informasi, yaitu, Ariq Hikari Hidayat (Ketua Tim - Teknik Informatika), Adisya Ainun Fatihah (Teknik Informatika), Rifky Al Mukmin Rachmat (Teknik Informatika), Regia Qolbu Rivita Atmowidjaja (Sistem Informasi)

“Tujuan utama kami adalah menciptakan alat bantu yang mampu meningkatkan kemandirian tunanetra saat beraktivitas di ruang publik. Netrana tidak hanya mendeteksi rintangan secara otomatis, tapi juga memberikan informasi navigasi dan pelacakan lokasi secara real-time kepada keluarga pengguna,”  ujar Adam selaku dosen pendamping.

Melalui aplikasi mobile yang terintegrasi, pengguna tunanetra dapat merasakan navigasi yang lebih aman dan nyaman. Sementara keluarga atau pendamping dapat memantau posisi serta menerima notifikasi darurat, sehingga meningkatkan rasa aman.

Lebih lanjut, Adam menyampaikan harapan besarnya terhadap proyek ini. “Saya berharap kegiatan PKM ini dapat menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk menciptakan solusi berbasis teknologi yang berdampak langsung pada masyarakat. Netrana diharapkan mampu membantu mengurangi kesenjangan sosial serta mendukung mobilitas tunanetra yang lebih mandiri dan bermartabat.” pungkasnya.

Keberhasilan “Netrana” lolos pendanaan nasional membuktikan komitmen UNIKOM dalam mendorong inovasi inklusif dan berkelanjutan untuk mendukung program Dikti Saintek Berdampak. Inovasi ini juga tidak hanya menjadi karya teknologi, tetapi juga simbol kepedulian sosial dan kontribusi nyata mahasiswa terhadap kesetaraan hak di ruang publik. (Direktorat Hms & Pro)