Berita

Direktorat Publikasi Internasional Bekerjasama Dengan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Serta Divisi Kurikulum Unikom Laksanakan Workshop Review Kurikulum Bersama Tenaga Ahli Dari Australia Volunteer Indonesia, John. P. Sergent B Econ (Hons)

BANDUNG, UNIKOM – Direktorat Publikasi Internasional bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Divisi Kurikulum Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) menyelenggarakan kegiatan Workshop Review Kurikulum pada hari Jum’at, 15 Maret 2024. Hadir selaku pemateri utama dalam workshop tersebut, John P. Sergent B Econ (Hons) yang merupakan tenaga ahli dari Australia Volunteer Indonesia. Dimana dalam paparan materinya ia membahas mengenai kurikulum saat ini dan memberikan wawasan untuk potensi peningkatan, khususnya dalam bidang Pengembangan Kewirausahaan.

Bertempat di Ruang Meeting Yayasan, Lantai 16 Smart Building UNIKOM, turut hadir dalam pelaksanaan workshop tersebut, antara lain, Dekan FEB UNIKOM, Assoc. Prof. Dr. Ely Suhayati, S.E., M.Si., Ak.CA. beserta para Ketua Program Studi di lingkungan FEB, Dr. Senny Luckyardi, SP., MM. selaku Ketua Pelaksana dan Direktur Publikasi Internasional, Dr. Nina Hikmawati, SE., MM selaku Direktur Kerjasama dan Hubungan Internasional, serta Koordinator Kurikulum masing-masing program studi di lingkungan FEB.

Dalam paparan materinya, Sergent dengan memanfaatkan pengalamannya yang luas, memberikan wawasan berharga tentang mata kuliah terkait Kewirausahaan di FEB. Ia menekankan pentingnya menumbuhkan budaya kewirausahaan di seluruh universitas dan mengidentifikasi area-area yang berpotensi untuk ditingkatkan.

Selama berjalannya workshop, Sergent menyampaikan hasil observasi yang telah dilakukannya terhadap berbagai mata kuliah yang ada, dan membahas keterkaitannya dengan berbagai disiplin ilmu. Ia menyatakan perlunya mengintegrasikan unsur-unsur umum Perencanaan Bisnis dan operasional ke dalam kurikulum, menekankan pentingnya mata kuliah Kewirausahaan pada FEB, fasilitas yang memadai, mengarahkan mahasiswa pada akses permodalan, menyemangati mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kompetisi kewirausahaan dan mendoktrin ideologi bahwa entrepreneur itu bukan dilahirkan, melainkan harus diciptakan atau dipelajari.

Lebih jauh, Sergent memaparkan materi yang telah dikembangkannya mengenai pengajaran Kewirausahaan, selanjutnya menggali topik-topik seperti mendefinisikan Kewirausahaan, mengidentifikasi kualitas kewirausahaan, dan metodologi pengajaran. Ia menekankan peran universitas dalam menumbuhkan pola pikir kewirausahaan dan memberikan peluang praktis bagi mahasiswa.

Dilaksanakannya workshop dalam upaya peningkatan kurikulum, sudah tentu akan memberikan wawasan berharga mengenai kurikulum saat ini dan peluang potensial, khususnya untuk peningkatan pendidikan Kewirausahaan. Sesi diskusi berjalan dengan interaktif, para peserta mengucapkan terimakasih atas materi dan wawasan berharga yang telah diberikan oleh nara sumber. Setelah mengikuti workshop tersebut, para peserta diharapkan dapat mengimplementasikan berbagai rekomendasi yang bermanfaat bagi mahasiswa dan seluruh sivitas akademika UNIKOM.

Direktur Publikasi Internasional, Dr. Senny Luckyardi, SP., MM. yang juga bertindak selaku Ketua Pelaksana Kegiatan mengungkapkan rasa syukurnya atas kepercayaan pemerintah Australia pada UNIKOM melalui kerjasama yang terjalin baik dengan penugasan expert dari Australia melalui Australia Volunteer Indonesia selama 6 bulan dengan dana sepenuhnya ditanggung pemerintah Australia. Ia berharap, “review kurikulum ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengembangkan kurikulum FEB UNIKOM agar lebih up to date, sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman”, ungakp Dr. Senny.

Sementara itu, menanggapi dilaksanakannya workshop tersebut, Dekan FEB, Assoc. Prof. Dr. Ely Suhayati, S.E., M.Si., Ak.CA. menambahkan, bahwa setelah mengikuti workshop tersebut, ia berharap FEB menghasilkan output yang merubah mindset menjadi seorang enterpreuneur yang mampu membuka peluang usaha, bukan sebagai pencari kerja sehingga perlu dibekali dengan mental yang terbiasa mengambil resiko dan memiliki imajinasi yang kuat, sehingga kompeten dalam pengambilan keputusan. Karena untuk menjadi seorang pengusaha sukses ditentukan oleh  1% kecerdasan dan 99% tidak mudah menyerah. “Didukung dengan sarana dan prasarana serta permodalan yang kuat dari universitas untuk melahirkan seorang entrepreuneur sejati tentu akan terwujud dengan dukungan tenaga pengajar yang ahli dalam bewirausaha dan memiliki usaha, sehingga ketika mengajar bisa sharing pengalaman”, demikian pungkasnya. (Direktorat Hms & Pro).